Tracing the Power of Tattoos on Malaka–East Nusa Tenggara Women’s Bodies during the Japanese Occupation
DOI:
https://doi.org/10.19184/jfgs.v5i2.53693Keywords:
Tattoos, Women's Body, Malacca, Japanese ImperialismAbstract
This study aims to uncover the symbolic meaning and power of tattoos on the bodies of Malacca women in East Nusa Tenggara during the Japanese occupation, from the perspective of Iris Marion Young. In the context of Japanese imperialism, tattoos on the bodies of Malacca women were not merely cultural expressions, but also symbolic media of resistance and expression of identity amidst the pressures of imperialist power and patriarchal control. Young’s approach to structural goals and objectives is applied to examine how women's bodies, through tattoos, become a means of maintaining identity and agency under a system that dominates and controls women. Using in-depth and historical interview methods, this study shows that tattoos play an important role in strengthening women’s resistance to the Japanese power structure. This is motivated by Japan’s actions in making women its sexual objects. This study provides a deeper understanding of how Malacca women use their bodies as a medium of resistance against gender injustice and social inequality.
Downloads
References
Amril, O., & Irma, I. (2015). Aspek psikologis sosial Jugun Ianfu sebagai korban kekerasan seksual pendudukan Jepang di Indonesia. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:202534466
Ariyani, S. E., Arif, S., & Ekwandari, Y. S. (2024). Peran Kempetai dalam Proses Perekrutan Jugun Ianfu bagi Tentara Kekaisaran Jepang di Jawa dan Sumatra pada Periode 1942-1945. Journal of Social Education. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:272021900
Bandel, K. (2016). Kajian Gender dalam Konteks Pascakolonial. Sanata Dharma University Press.
Caze, M. La. (2014). Iris Marion Young’s Legacy for Feminist Theory. Philosophy Compass, 9, 431–440. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:142731655
Dewi Savitri, I. (2017). Budaya dan Seni Tato pada Perempuan Timur. Studi Budaya Nusantara, 1(2), 20–28. https://doi.org/10.21776/ub.sbn.2017.oo1.02.03
Driyanti, R. (2011). Makna Simbolik Tato bagi Manusia Dayak dalam Kajian Hermeneutika Paul Ricoeur. Universitas Indonesia.
Fazrin, E. (2019). Wanita dan Tato: Studi Eksploratif Pencarian Sensasi pada Wanita Pengguna Tato di Kota Bandung.
Galura Gumelar, R., & Mukhroman, I. (2015). Tato: Representatif Gender dalam Perspektif Feminisme. Jurnal Kajian Komunikasi, 3(1).
Gual, Y. A., Setyaningsih, F. D., & Bolaer, P. P. (2019). Tato Tradisional Masyarakat Desa Haulasi Kecamatan Miomafo Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 11(1), 178.
Hasanah, U. (2013). Pembentukan Identitas Diri dan Gambaran Diri (Self Body Image) Pada Remaja Putri Bertato di Samarinda . Psikoborneo, 1(2), 102–107.
Ishak, M. (2012). Sistem Penjajahan Jepang di Indonesia. Jurnal Inovasi, 9.
Laku, S. K. (2023). Tubuh dan Politik: Perspektif Feminis Iris Marion Young. Jurnal Sosial Humaniora, 3(2). https://doi.org/10.26593/jsh.v3
Lestari, W. N. (2014). Fenomena Tato pada Perempuan Anggota Komunitas Tato Palembang. Universitas Sriwijaya.
Lollo, F. (2024, August). Women In A Matriarchal Culture in Malaka, NTT. Rumahartspace.
Marion Young, I. (2005). On Female Body Experience: “Throwing Like a Girl” and Other Essays (Studies in Feminist Philosophy). Oxford University Press.
Ndoen, F. (2022, January 24). Benteng Tua Peninggalan Zaman Jepang di Pinggir Pantai Wemasa - Kabupaten Malaka. Pos Kupang.
Nugroho, H. (2018). The Self-Concept Construction of Tattoo Users (Symbolic Interaction Study of Tattoo Users in Bandar Lampung). Jurnal MetaKom, 2(2).
Nurrahma, E. G. (2023). Menolak Sarkas: Mengenal Secarik Dampak Positif dari Kebijakan Pendudukan Jepang di Indonesia debagai Sumber Belajar Siswa. JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, 3(1), 53–65. https://doi.org/10.22437/jejak.v3i1.24667
Purwanti, N. (2018). Pendudukan Jepang pada Tahun 1942-1945 di Rembang. Jurnal Noken, 3(2), 77–94.
Purwanti, T. (2020). Kuasa Tubuh dan Perlawanan: Anti Politisasi dan Komodifikasi Tubuh Perempuan dalam Ruang Virtual. Umbara, 5(2), 141. https://doi.org/10.24198/umbara.v5i2.29962
Putra, B. M., Susanto, H., & Imanita, M. (2023). Perempuan di Bawah Terik Mentari: Jugun Ianfu pada Masa Pendudukan Jepang di Indonesia 1942-1945. Journal of Social Education, 4(1), 16–21. https://doi.org/10.23960/jips/v4i1.16-21
Rahma, A. D., Suswandari, S., & Naredi, H. (2020). Jugun Ianfu: Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan Pada Masa Pendudukan Jepang di Jawa Barat Tahun 1942-1945. Chronologia. https://api.semanticscholar.org/CorpusID:247770103
Rahmadani, F. (2017). Gambaran Praktik Pelacuran pada Masa Penjajahan Jepang Dalam Novel Cantik Itu Luka Karya Eka Kurniawan (Tinjauan Sosiologi Sastra). Fakultas Ilmu Budaya.
Sari, E. (2023). Jugun Ianfu: Wanita Penghibur dan Tentara Jepang 1942-1945. Pendidikan Sejarah & Sejarah FKIP Universitas Jambi, 3(1), 2829–5137. https://doi.org/10.22437/krinok.v3i1.28238
Savitri, D. (2012). KEJAHATAN PERANG OLEH JEPANG (STUDI KASUS TERHADAP JUGUN-IANFU SEBAGAI HEGEMONI KEBUDAYAAN DI INDONESIA PERIODE 1942-1945). https://api.semanticscholar.org/CorpusID:130555691
Suliyati, T. (2018). Jugun Ianfu: Derita Perempuan dalam Pusaran Perang. Kiryoku, 2(3), 159–167.
Susilo, D., & Kodir, A. (2016). Politik Tubuh Perempuan: Bumi, Kuasa, dan Perlawanan. Jurnal Politik, 1(2), 5. https://doi.org/10.7454/jp.v1i2.1124
Wargiati, L., Fadilah, I. N., Setyawati, B. V. P. D., Shiyam, T. J., & Khodafi, M. (2021a). Jugun Ianfu dan Hegemoni Jepang di Indonesia: Sejarah Perbudakan Seks dalam Narasi Sastra. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(2), 150–160. https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.2.150-160
Wargiati, L., Fadilah, I. N., Setyawati, B. V. P. D., Shiyam, T. J., & Khodafi, M. (2021b). Jugun Ianfu dan Hegemoni Jepang di Indonesia: Sejarah Perbudakan Seks dalam Narasi Sastra. SULUK: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya, 3(2), 150–160. https://doi.org/10.15642/suluk.2021.3.2.150-160
Young, I. M. (2022). Iris Marion Young: Gender, Justice, and the Politics of Difference (M. Ferguson & A. Valls, Eds.). Routledge. www.routledge.com/
Interview:
Wawancara dengan Elisabeth Hoar di Malaka pada tanggal 20 Mei 2024.
Wawancara dengan Klara Luruk Be’e di Malaka pada tanggal 4 April 2023.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Eventus Ombri Kaho

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.